Banner IDwebhost

FBS

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Bang Nurdin Halim Akhirnya Bisa Ketemu di Pekanbaru

Sunday, November 25, 2007


Sejak Nurdin Halim meninggalkan Makassar melanjutkan studi S2 di salah satu universitas di Malaysia hinggal saat ini belum pernah kembali. Sebelumnya Nurdin senior saya di Fakultas Ushuluddin UMI dan tidak sedikit memberikan bimbingan terutama pengelolaan penerbitan jurnal dan media yang lain. Tahun 1993 awal saya melanjutkan studi di Fakultas Ushuluddin UMI dan di semister-semister awal karena pada saat itu program matrikulasi bahasa Arab dan Inggris tengah di galakkan, maka meskipun Nurdin masih aktif sebagai mahasiswa telah menjadi asisten Matakuliah Bahas Inggiris dan Arab dan telah mengajar kami. Saat itulah awal berkenalan dengan senior yang juga asiste dosen. Nurdin adalah sosok yang ulet dan selalu memberikan motifasi tinggi kepada yunior-yunior khusunya dalam pengembangan diri dalam menulis karya ilmiah sekaligus menerbitkannya. Gema Ushuluddin adalah jurnal ilmiah satu-satunya pada waktu itu di Fakultas Agama bahkan mungkin di UMI yang telah mendapatkan ISSN. Karena dari semister tiga saya sudah mulai ikut menjadi salah satu anggota redaksi dari penerbitan Gema Ushuluddin ini.
Media adalah salah satu wadah untuk mengembangkan kreatifitas diri dalam mengembangkan diri pada perguruan tinggi. Apapun ide yang kita miliki bila dipublikasikan memiliki manfaat tersendiri dalam dunia ilmiah. Satu prinsip yang tidak pernah terlupakan dari Nurdin "Lebih baik bertelur perak diketahui orang dari pada bertelur emas tidak diketahui orang", artinya sekecil apapun gagasan atau ide yang kita miliki akan mudah terwujud bila disampaikan kepada orang lain dengan menggunakan berbagai macam media.
Nurdin yang lahir dan menjadi warga Riau bertekad akan menginjakkan kaki kambali di tanah nenek moyangnya Sulawesi Selatan setelah menyelasikan studi S3. Kini tengah proses penyelesaian desertasi mudah-mudahan tahun 2008 sudah bisa kelar.

Jumpa di Pekanbaru
Ketika ada undangan mengikuti Annual Conference Of Islamic Studies 2007 (ACIS) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dikti Islam (DIKTIS) Departemen Agama RI bekerjsama dengan Univ. Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada awalnya saya tidak kepikiran untuk menghadiri kegiatan tersebut karena pertimbangan ada urusan keluarga yang cukup sulit untuk di tinggalkan. Tetapi setelah konsultasi dengan kawan-kawan di Fakultas Agama UIM bahwa kehadiran saya di kegiatan ini cukup penting pula maka akhirnya memtuskan untuk berangkat.
Keputusan ke Pekanbaru telah diambil akhirnya "Siapa ya kawan di Pekanbaru yang bisa ditemui ?". Akirnya sebagai anggota Milis Buginese saya mencoba mencari informasi mengenai kawan anggota milis ini di Riau sebab saya tahu persis bahwa Riau adalah salah satu daerah yang penduduknya banyak berasal dari Bugis Makassar.
Teringatpula bahwa ada senior Nurdin Halim yang studi di Malaysia dan telah kembali ke Pekanbaru menjadi salah satu tenaga edukasi di UIN Suska Riau. Setelah lebaran Idul Fitri 1428 sempat mendapatkan ucapan selamat Idul Fitri tapi nomor Malaysia yang digunakan. Singkatnya tepatnya Rabu, 21/11/2007 malam disela-sela acara pembukan ACIS 2007 di Hotel Sahid sempat kontak bahwa saya sekrang saya di Pekanbaru.
Kamis,22/11/2007 pada acara sesis Pleno I (Liat informasi ACIS di http://www.ditpertais.net ) sedang menyimak persentasi dari pemakalah tiba-tiba telpon yang ada di saku celana depan kiri berdering, karena khawatir menggangu jalanya acara maka saya berdiri dan hendak ke bagian belakang Aula. Pada saat membalikkan badan saya langsung tersentak kaget bahwa ternyata persis di kursi dibelakang saya duduk Bang Nurdin. Wajar kalau dia tidak kenali saya sebab dalam perjalanan waktu umur bertambah dan badanpun sedikit naik botak pula rambut.
READ MORE - Bang Nurdin Halim Akhirnya Bisa Ketemu di Pekanbaru

Masjid Agung Pekanbaru



Masjid yang bernama lengkap Masjid Agung An Nur Pekanbaru ini berada di Jalan Syehk Burhanuddin dan kerap menyelenggarakan kegiatan2 akbar keagamaan (katanya jg bisa dipake tuk acara nikahan). Ditengah-tengah Annual Confrence On Islamic Studies di Hotel Aston yang diselenggarakan oleh Departemen Agama RI bekerjasama dengan Univ. Islam Negeri Sultas Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau, menyempatkan diri untuk shalat Jumat (23/11/07).
READ MORE - Masjid Agung Pekanbaru

Rumah Baru (Hasil Renofasi Yang Belum Selesai)

Tuesday, November 13, 2007

Rumah dengan Mobil Robe-Robenya Uwe. (Januari 1998 - Juni 2007) Akibat selokan semakin dangkal dan jalanan tambah tinggi, akhirnya setiap hujan didalam rumah selalu kebagian air alias kebanjiran. Belum lagi seng atap rumah banyak yang bocor, satunya selesai di tambal yang lain lagi jadinya banjir atas dan bawah.Tahap persiapan finising, tanpak tukang lagi sibuk mengaduk campuran untuk plesteran bagian dalam. Hiasan bendera merah putih dari kertas minyak mandakan suasana 17 Agustus 2007. Dibikin dua lantai soalnya lokasi sempit (4,5 x 10 mtr)



90 % sudah selesai tanpak dari luar. Bagian dalamnya belum ada plafon, tapi syukurlah sudah bisa bernafas lega menghadapi musim hujan tidak lagi kebanjiran.
READ MORE - Rumah Baru (Hasil Renofasi Yang Belum Selesai)

Mama Uwe-Uwe Jadi PNS PA Takalar

Tuesday, June 19, 2007


Mamanya uwe-uwe sudah dilantik jadi PNS Pengadilan Agama Takalar Selasa (19/6/07 Jam 12.25 Wita / Lihat Jam Dinding Dibelakang) mudah-mudahan dapat mengabdi dengan ihlas pada bangsa dan negara tercinta Indonesia. Mereka yang dilantik dari kiri Nailah Yahya, Tommy dan Ahsan Syuhudi Ismail.
READ MORE - Mama Uwe-Uwe Jadi PNS PA Takalar

Dinasti Kerabat Politik Lokal

Tuesday, June 12, 2007

Pilkada
Dinasti Kerabat Politik Lokal

Kampanye Pilkada (GATRA/Dwitri Waluyo)AWAL Februari lalu, Museum Rekor Indonesia memberi penghargaan kepada pasangan suami-istri pertama yang kompak terpilih jadi bupati. Sang suami, I Gede Winasa, menjadi Bupati Jembrana, Bali. Istrinya, Ratna Ani Lestari, jadi Bupati Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka terpilih lewat pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung.

Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Juni 2005, melahirkan pasangan mertua-menantu pertama sebagai bupati (Lalu Wiratmaja) dan wakil bupati (Lalu Suprayatno). Sementara Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, dilantik dalam rapat DPRD yang dipimpin kakaknya, Atu Narang, sang ketua dewan. Hubungan kekerabatan memang banyak mewarnai komposisi pimpinan daerah.

Di Jawa Tengah, salah satu keluarga yang legendaris sebagai pemasok pejabat publik setempat adalah pasangan R. Sugito Wiryo Hamidjoyo dan R. Rustiawati. Lima dari 11 putra Sugito meramaikan bursa jabatan publik di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Putra tertua, Pupung Suharis, jadi anggota DPR. Adiknya, Don Murdono, Bupati Sumedang. Adiknya lagi, Hendy Boedoro, Bupati Kendal. Disusul Yuwanto, anggota DPRD Kota Semarang. Si bungsu, Murdoko, juga tak mau kalah, melesat jadi Ketua DPRD Jawa Tengah. Semua politisi yang berkarier lewat PDIP ini baru mendapat tempat setelah reformasi.

Sang ayah, Sugito, dulu adalah Sekretaris PNI Kendal. ''Tapi sebetulnya kami bebas memilih jalan hidup, termasuk pilihan partai. Kebetulan kami semua berpikir PDIP yang cocok,'' kata Hendy Boedoro. ''Dari kecil ada kebiasaan debat yang dibangun Ayah di keluarga. Ini membuat jiwa kami terasah dan tertarik menekuni politik.''

Sulawesi Selatan memiliki nama kondang Yasin Limpo. Pensiunan Angkatan Darat ini pernah jadi Bupati Luwuk, Majene, dan Gowa. Jusuf Kalla pernah menobatkan Yasin sebagai guru politiknya. Sekarang Yasin telah pensiun. Tapi istri dan anak-anaknya tetap berkiprah di ranah politik.

Istri Yasin, Nurhayati, kini jadi anggota DPR-RI. Putra pertamanya, Tenri Olle, menjadi anggota DPRD Gowa. Tenri bertugas mengawasi adiknya, Ichsan Yasin (putra kelima), selaku Bupati Gowa. Putra kedua, Syahrul Yasin, kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Ada lagi Haris Yasin, anak keenam, yang jadi anggota DPRD Kota Makassar.

Keluarga Yasin Limpo sudah lama malang melintang di panggung politik Sulawesi Selatan. Maklum, Yasin tercatat sebagai pendiri Golkar Sulawesi Selatan. Menurut Syahrul Yasin, sebenarnya sang ayah tak pernah memaksa anak-anaknya agar jadi pejabat. Yasin Limpo hanya sering menekankan pentingnya memberi teladan dan betapa mulianya jadi pemimpin.

Tentang berbagai pos publik yang diduduki kakak-adiknya, Syahrul menyebut semua itu sebagai hasil kerja keras masing-masing. ''Kami punya basis sendiri-sendiri, dan kami berkompetisi secara sehat,'' kata Syahrul. Capaian itu bukan hasil KKN? ''Rakyat sudah tak bisa diarah-arahkan. Mereka murni pilihan rakyat,'' tutur Syahrul, yang akhir-akhir ini dikabarkan bakal maju ke bursa gubernur pada pilkada 2007.

Sepengamatan Gatra, keluarga Yasin Limpo memang diliputi spirit kompetisi memburu pos strategis. Ada kesan terkucil dalam keluarga bila kalah bersaing dengan pesaing masing-masing. Kerap muncul ungkapan, sang ibu bisa berkompetisi jadi anggota DPR, masak anak-anak kalah.

Mencuatnya politik kekerabatan ini, menurut analis politik Jawa Tengah, Andreas Pandiangan, akibat masih tradisionalnya sistem politik Indonesia. Rekrutmen kader di partai politik untuk kandidat pejabat eksekutif dan legislatif masih memperhitungkan ikatan keluarga.

Ini berdampak pada perilaku politik masyarakat. ''Orang akan memersepsikan bahwa si B yang anaknya si A memiliki sifat yang tak jauh beda dengan si A,'' kata Andreas. Pengaitan macam itu pula yang dinilai memenangkan Ratna sebagai Bupati Banyuwangi.

Sukses suaminya di Jembrana diopinikan sedemikian rupa akan mampu diwujudkan di Banyuwangi. ''Sosok Winasa yang bersahaja dijadikan bahan mempromosikan sosok Ratna,'' ujar Redi Setiadi, pemerhati masalah dinamika Banyuwangi dari Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi.

Namun Ratna menyangkal amatan itu. ''Saya hanya menjual program serta visi dan misi, bukan 'menjual' pengaruh suami,'' katanya lantang. Kebetulan, pekan lalu, DPRD Banyuwangi mengajukan hak interpelasi kepada Ratna karena programnya sama dengan suaminya. ''Apa salah jika saya meniru hal yang baik,'' ujarnya ketika ditemui Arif Sujatmiko dari Gatra di Dusun Bayu Lor, Songgon, 45 kilometer dari kota Banyuwangi.

Sejumlah analis politik lokal khawatir, jaringan kekerabatan antar-pejabat publik ini memuluskan kolusi dan nepotisme. Bagaimana kalau pimpinan legislatif dan eksekutif bersaudara, seperti di Gowa dan Kalimantan Tengah? Apakah mekanisme kontrol bisa berlangsung normal? Kultur birokrasi yang terkenal korup membuat banyak pihak cemas.

Pengajar di Universitas Mataram, Satriawan Sahak, menyerukan pemerintahan daerah harus tetap dikritik. ''Agar jangan sampai lepas kontrol,'' katanya kepada Hernawardi dari Gatra. Monopoli pemasok bibit pemimpin oleh kerabat terbatas juga perlu dikurangi dengan memperluas akses kompetisi pada siapa saja.

Asrori S. Karni, Imung Yuniardi (Semarang), dan Anthony (Makassar)
[Nasional, Gatra Nomor 18 Beredar Senin, 13 Maret 2006]
READ MORE - Dinasti Kerabat Politik Lokal

Bill Gates Akhirnya Raih Gelar dari Harvard

Saturday, June 9, 2007

Bill Gates Akhirnya Raih Gelar dari Harvard

Impian Bill Gates, milyuner dan raja `software` dunia akhirnya terwujudkan. Setelah menunggu 30 tahun, akhirnya pihak almamater tempat menuntut ilmu, Harvard University memberikan gelar kesarjanaannya, Kamis, 7/6-2007.


Bill, yang `drop out` dari Harvard untuk mendirikan Microsoft Corp. lalu menjadi orang terkaya di dunia, menyempatkan diri datang ke bekas kampusnya untuk memperoleh gelar kehormatan bidang hukum.

"Kami sadar, anggota termahsyur Harvard angkatan 1977 itu tak pernah lulus dari Harvard," kata Pembantu Rektor Universitas Harvard, Steven Hyman, seperti dilaporkan Reuters.

"Ini kelihatannya menjadi hari baik karena alma mater memberinya ijazah." katanya.

Saat berpidato pada acara itu, Gates, (51), mengatakan "Sudah lebih dari 30 tahun saya menunggu untuk mengatakan ini, `Ayah, saya selalu bilang saya akan kembali (ke kampus) dan meraih gelar."

Salah seorang hadirin adalah ayah Gates, yang juga bernama depan Bill.

"Tahun depan saya akan ganti pekerjaan. Merupakan sesuatu yang menyenangkan bahwa bisa mencantumkan gelar sarjana di daftar riwayat hidup," kata Gates, yang mulai tahun depan akan sepenuhnya mengabdi di badan amal.

Meski tidak punya gelar sarjana, Gates dengan cepat sampai di puncak eselon bisnis.

Pada 1980, Gates dan koleganya di Microsoft secara cerdik berunding dengan IBM Corp. hingga menghasilkan kesepakatan yang memberi hak kepada Microsoft, perusahaan baru bidang perangkat lunak, melisensikan sistem operasinya ke pabrik-pabrik pembuat komputer pribadi (PC).

Perjanjian itu pada akhirnya menjadikan bisnis komputer sangat ramai, dan kekuasaan beralih dari pabrik perangkat keras ke perusahaan perangkat lunak.

Saat ini, ratusan perusahaan setiap tahun memproduksi ratusan ribu PC namun 90 persennya menggunakan Windows yang diproduksi Microsoft.


Kerja Amal

Gates sengaja keluar dari Harvard untuk berkonsentrasi ke Microsoft, sedangkan rekannya, Steve Ballmer, yang kini direktur utama Microsoft, menyelesaikan pendidikan di kampus itu dan bergabung dengan Gates pada 1980.

Gates mendirikan Microsoft pada 1975 bersama teman semasa kecil, Paul Allen.

Microsoft "go public" 1986 dan dalam setahun sahamnya melonjak tinggi hingga Gates, saat itu berusia 31 tahun, menjadi milyuner termuda di dunia.

Tahun lalu, Gates mengatakan akan mengundurkan diri dari manajemen Microsoft pada 2008 dan mengkonsentrasikan diri pada kerja amal.

"Kemajuan umat manusia yang paling besar bukanlah terdapat pada penemuan, tetapi bagaimana penemuan itu digunakan untuk mengurangi ketidaksetaraan," Gates mengatakan.

"Saya senang sekali menjadikan orang bergairah dengan perangkat lunak, tapi kenapa kita tidak sekalian berbuat yang lebih menyenangkan dengan menyelamatkan kehidupan?"

Yayasan "Bill and Melinda Gates" yang didirikan tahun 2000, membantu proyek-proyek peningkatan kesehatan, pengurangan kemiskinan dan proyek yang memperluas akses masyarakat kepada teknologi.

Perhatian Gates untuk amal itu telah menarik perhatian Warren Buffett, seorang investor dan orang kedua yang paling kaya dunia.

Tahun lalu, bos Berkshire Hathaway Inc. itu mengemukakan akan menyerahkan 30,7 miliar dolar ke Yayasan Gates. (ant / presspass / lily)

READ MORE - Bill Gates Akhirnya Raih Gelar dari Harvard

Dr.Ir.Hj.Majdah Muhyiddin Zein Resmi Rektor Univ. Islam Makassar

Monday, May 28, 2007


Universitas Islam Makassar (UIM) resmi memiliki rektor yang baru. Itu setelah pemegang kuasa Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar yang menaungi universitas ini, H.M.Aksa Mahmud resmi melantik rektor terpilih, Dr.Ir.Hj.Majdah Muhyiddin Zein, minggu 27 Mei 07 siang.
Pelantikan berlangsung hikmat di kampus milik Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel ini. Turut hadir, Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof.Dr.Aminuddin Salle, SH MH, Rois Suryah NU Sul-Sel, K.H.M.Sanusi Baco, Lc, Ketua Tanfidziyah NU Sul-Sel, K.H.M.Zain Irwanto, Ketua Tanfidziyah NU Kota Makassar, Dr.H.Abd.Kadir Ahmad, MS dan civitas akademika UIM.
Acara pelantikan diawali dengan pembacaan surat keputusan ketua yayasan. Setelahnya, dilanjutkan pernyataan dari rektor terpilih soal kesiapannya untuk mengembangkan UIM ke arah yang lebih baik. Selain itu, ia juga membuat pernyataan siap berpaya terus menambah jumlah mahasiswa UIM dari tahun ke tahun. Majdah juga berjanji tidak menggunakan jabatan untuk kepentingan politik. Hal ini diungkapkan atas kapasitas sebagai Istri ketua DPRD Sul-Sel Ir.H.Agus Airifin Nu'man yang juga calon wakil Gubernur Sul-Sel mendampingi H.Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu, Aksa Mahmud dalam sambutannya mengatakan, kampus UIM mencatat sejarah baru. Itu karena untuk pertama kalinya, kampus ini memiliki rektor perempuan. Hal itu menurut Aksa, tentu menjadi kebanggaan tersendiri.
"Saya juga memandang pelantikan ini begitu istimewa. Sebab, sebelum duhur, saya melantik suaminya sebagai ketua Makassar Golg Club," ungkap Aksa.
Mengapa istimewa ? Menurut Aksa, sangat jarang terjadi ada sepasang suami istri yang dilantik dalam sehari pada jabatan berbeda. Lebih istimewa lagi tambahnya, karena sepasang suami istri ini dilantik oleh orang yang sama.
Sehubungan dengan itu, Aksa berharap, hal itu bisa menjadi spirit untuk berbuat lebih baik. Sebab saat ini, masa depan UIM akan sangat ditentukan oleh kinerja dari rektornya. (bade) sumber harian Fajar Senin, 28 Mei 2007.
READ MORE - Dr.Ir.Hj.Majdah Muhyiddin Zein Resmi Rektor Univ. Islam Makassar

Bukan 2007, Seharusnya Tahun 2012

Sunday, May 20, 2007

Pikiran Rakyat, Sabtu, 30 Desember 2006

Bukan 2007, Seharusnya Tahun 2012
Oleh IRFAN ANSHORY

DENGAN tidak terasa kita memasuki tahun 2007 Masehi, meskipun tidaklah salah jika ada yang mengatakan bahwa sekarang adalah tahun 1385 (Persia), 1427 (Hijriah), 1928 (Saka), 1939 (Jawa), 1943 (Sunda), 2550 (Buddha), 2557 (Imlek), 2667 (Jepang), atau 5767 (Yahudi).

Bulan mengelilingi bumi dalam 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik atau 29,5306 hari (satu bulan). Jika dikalikan dua belas, hasilnya 354 hari 8 jam 48 menit 34 detik atau 354,3672 hari, waktu satu tahun bagi kalender berdasarkan bulan (lunar atau qamariyah). Bagi kalender berdasarkan matahari (solar atau syamsiyah), waktu satu tahunnya adalah lamanya bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 365,2422 hari. Oleh karena jumlah hari dalam setahun tidak bulat, harus ada tahun-tahun tertentu yang dibuat sehari lebih panjang (tahun kabisat, leap year). Kalender lunar memiliki tahun biasa 354 hari dan tahun kabisat 355 hari, sedangkan bagi kalender solar 365 dan 366 hari.

Kalender Romawi

Kalender Masehi pada hakikatnya adalah kalender Romawi yang bermula sejak tujuh setengah abad sebelum Nabi Isa al-Masih a.s. lahir. Ketika Romulus dan Remus mendirikan kota Roma tahun 753 SM menurut hitungan sekarang, mereka membuat kalender lunar. Awal tahun adalah awal musim semi, dan tahun pembangunan Roma ditetapkan sebagai tahun 1 AUC (ab urbi condita = “sejak kota dibangun”).

Nama-nama bulan adalah Martius (Mars, dewa perang), Aprilis (Aprilia, dewi cinta), Maius (Maya, dewi kesuburan), Junis (Juno, istri dewa Jupiter), Quintilis (bulan ke-5), Sextilis (bulan ke-6), September (bulan ke-7), October (bulan ke-8), November (bulan ke-9), December (bulan ke-10), Januari (Janus, dewa penjaga gerbang langit), dan Februari (Februalia, dewi kesucian). Setiap bulan 30 hari, kecuali Februari sebagai bulan terakhir hanya 24 atau 25 hari, sehingga jumlah setahun 354 atau 355 hari. Agar tahun baru tanggal 1 Martius tetap jatuh pada awal musim semi, setiap tiga tahun disisipkan bulan ke-13, Mercedonius, setelah Februari.

Julius CaesarPada tahun 709 AUC (tahun 46 SM menurut kita sekarang), kalender lunar Romawi berubah menjadi kalender solar yang ditiru dari bangsa Mesir. Kehidupan masyarakat Mesir sangat tergantung pada pasang dan surut Sungai Nil, sehingga mereka sejak tahun 4236 SM menggunakan kalender solar untuk menandai musim banjir, musim tanam dan musim panen. Penguasa Romawi saat itu, Julius Caesar, bobogohan dengan Cleopatra Ratu Mesir. Untuk mengambil hati kekasihnya, Julius Caesar mengubah kalendernya menjadi kalender solar. Aneh tapi nyata: kalender berubah gara-gara cinta!

Dengan bantuan Sosigenes, seorang ahli astronomi Yunani di Iskandariah, awal tahun Romawi serta jumlah hari dalam setiap bulan disesuaikan dengan kalender Mesir. Tahun baru digeser dari Martius (Maret) menjadi Januari. Akibatnya, September yang artinya “bulan ke-7″ (septem = tujuh) menjadi bulan ke-9. Nama bulan Quintilis diganti bulan Julius, diambil dari namanya sendiri. Banyaknya hari dalam sebulan: Januari 31, Februari 28 atau 29, Martius 31, Aprilis 30, Maius 31, Junis 30, Julius 31, Sextilis 31, September 30, October 31, November 30, dan December 31. Tahun 709 AUC itu ditetapkan oleh Julius Caesar sebagai tahun 1 Julian.

Kaisar AgustusKaisar Romawi berikutnya, Octavianus Augustus, ingin juga mengabadikan namanya dalam kalender. Namanya, Augustus, dipakai mengganti nama bulan Sextilis. Untunglah kaisar-kaisar sesudahnya tidak memiliki keinginan serupa, sehingga nama-nama bulan tidak lagi mengalami perubahan.

Tahun Masehi

Setelah bangsa Romawi memeluk agama Nasrani, kalender Julian tetap digunakan, bahkan makin meluas pemakaiannya di kalangan bangsa-bangsa Eropa. Pada tahun 572 Julian, seorang pejabat tinggi kepausan di Roma, Dionisius Exiguus, menetapkan perhitungan tahun Anno Domini (”Tahun Tuhan”). Berdasarkan perkiraan Dionisius bahwa Nabi Isa al-Masih a.s. lahir tahun 47 Julian, maka tahun 47 Julian ditetapkan sebagai tahun 1 Anno Domini (AD), dan angka tahun 572 Julian diganti menjadi 526 AD. Sejak tahun 526 mulailah berlaku hitungan tahun Anno Domini (AD) yang berlangsung sampai sekarang. Kita di Indonesia menyebutnya tahun Masehi (M).

Kalender Julian memakai patokan 365,25 hari setahun dengan kabisat empat tahun sekali, yaitu yang angka tahunnya habis dibagi empat. Patokan ini berlebih 0,0078 hari dari yang seharusnya. Akibatnya terjadi kesalahan satu hari dalam setiap 128 tahun. Pada tahun 1582 kesalahan kalender mencapai sepuluh hari. Awal musim semi (vernal equinox) jatuh pada 11 Maret, padahal seharusnya 21 Maret.

Paus Gregorius XIIIMaka pada tahun 1582 Paus Gregorius XIII membuat keputusan yang berjudul Calendarium Gregorianum. Angka tanggal harus dilompatkan sepuluh. Hari Kamis tanggal 4 Oktober 1582 harus diikuti oleh Jumat 15 Oktober 1582. Untuk memperkecil kesalahan pada masa mendatang, tiga dari empat sentesimal (tahun peralihan abad) yang seharusnya kabisat dibuat sebagai tahun biasa. Jadi, tahun 1600 kabisat; 1700, 1800 dan 1900 tahun biasa; 2000 kabisat lagi, dan seterusnya. Sistem Gregorian ini hanya berlebih 0,0003 hari per tahun. Untuk mencapai kesalahan satu hari diperlukan waktu 3333 tahun. Jadi, kalender Gregorian baru perlu dikoreksi nanti pada awal abad ke-50!

Pada mulanya yang mengikuti keputusan Paus untuk mengubah kalender hanyalah negara-negara Eropa yang mayoritas Katolik. Hal ini pun menimbulkan kegemparan di kalangan masyarakat awam. Banyak orang yang ketakutan kalau-kalau usianya berkurang sepuluh hari, dan para pekerja menuntut upah bagi sepuluh hari yang dianggap hilang. Adapun negara-negara Protestan, Anglikan dan Ortodoks tetap memakai kalender Julian. Mereka mencurigai keputusan Paus itu hanya taktik untuk mengembalikan otoritas Roma di bidang agama.

Menjelang akhir abad ke-17, tahun 1698, seorang ilmuwan Jerman yang berwibawa saat itu, Prof.Dr. Erhard Weigel, berkirim surat kepada raja-raja Eropa yang beragama Protestan agar menerima kalender Gregorian. Weigel menegaskan bahwa pemakaian kalender itu tidaklah berarti tunduk kepada Paus. Ini masalah ketepatan peredaran benda langit, kata Weigel, bukan masalah agama.

Maka pada awal abad ke-18 negara-negara Protestan menerima kalender Gregorian. Inggris negara Anglikan baru mengikuti tahun 1752, dengan menyatakan bahwa tanggal 2 September 1752 langsung disusul oleh 14 September 1752. Hal ini juga berlaku untuk seluruh jajahan Inggris, termasuk Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada sekarang) yang saat itu belum merdeka. Akibatnya, George Washington, yang nantinya menjadi presiden pertama Amerika Serikat, terpaksa mengubah tanggal lahirnya dari 11 Februari 1732 menjadi 22 Februari 1732.

Negara-negara Eropa Timur yang menganut Kristen Ortodoks baru menerima kalender Gregorian sesudah Perang Dunia Kesatu berakhir. Rusia memberlakukannya tahun 1918 dengan menyatakan bahwa 31 Januari langsung disusul 13 Februari. Hari penghapusan kekaisaran Rusia yang berlangsung tanggal 7 November 1917 sampai sekarang tetap disebut “Revolusi Oktober”, sebab hari itu di Rusia masih berlaku kalender Julian tanggal 25 Oktober. Negara Eropa terakhir yang menerima kalender Gregorian adalah Yunani tahun 1923.

Akan tetapi kalender Julian tetap digunakan oleh Gereja Ortodoks khusus untuk menentukan Hari Natal. Sampai sekarang mereka merayakan Natal tanggal 7 Januari (25 Desember menurut kalender Julian), dua minggu lebih lambat daripada umat Kristen lainnya.

Di negara-negara Asia, Afrika dan Amerika Latin, penyebaran kalender Gregorian dilakukan oleh negara-negara Eropa yang menjajahnya. Di Indonesia sampai awal abad ke-20 kalender Hijriah masih dipakai oleh raja-raja Nusantara. Bahkan Raja Karangasem yang beragama Hindu, Ratu Agung Ngurah, dalam surat-suratnya kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang beragama Nasrani, Otto van Rees, pada tahun 1894 masih menggunakan tarikh 1313 Hijriah.

Kalender Gregorian secara resmi dipakai di seluruh Indonesia mulai tahun 1910 dengan berlakunya Wet op het Nederlandsch Onderdaanschap, hukum yang menyeragamkan seluruh rakyat Hindia Belanda. Maka tercapailah niat Octavianus Augustus yang ingin namanya abadi. Nama Kaisar Romawi ini senantiasa diucapkan oleh jutaan orang Indonesia setiap tahun tatkala merayakan hari proklamasi kemerdekaan.

Tahun 2007 ?

Dionisius Exiguus pada abad ke-6 membuat perhitungan tahun Masehi (Anno Domini) berdasarkan data Injil Lukas bahwa Nabi Isa al-Masih a.s. memulai tugas kerasulan pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Tiberius. Dia bertakhta dari tahun 60 sampai 83 Julian (14-37 Masehi), sehingga kejadian yang diceritakan Lukas itu berlangsung tahun 75 Julian (29 Masehi). Oleh karena Lukas pun ternyata main tebak dengan mengatakan usia Nabi Isa al-Masih saat itu “kira-kira 30 tahun” (quasi annorum riginta), maka Dionisius memperkirakan utusan Allah yang mulia itu lahir pada tahun 47 Julian, yang ditetapkannya sebagai Tahun 1 Masehi.

Ternyata perkiraan Dionisius itu tidak tepat! Baik Injil Lukas maupun Injil Matius mencatat kelahiran Isa al-Masih pada masa Raja Herodes di Palestina, yang berarti antara tahun 10 dan 43 Julian (37 SM sampai 4 SM). Lukas juga mengatakan bahwa Isa al-Masih lahir ketika Gubernur Suriah Quirinius, atas perintah Kaisar Augustus (bertahta 27 SM sampai 14 Masehi), mengadakan sensus penduduk di Palestina. Sensus ini tentu berlangsung sesudah pengangkatan Quirinius tahun 41 Julian (6 SM). Dengan demikian putra suci Siti Maryam r.a. itu sangat mungkin lahir pada tahun 42 Julian (5 SM).

_

READ MORE - Bukan 2007, Seharusnya Tahun 2012

HUJAN SALJU DI MAKASSAR



Tepatnya pukul 11.00 Wita, pagi ini tiba-tiba terjadi hujan Salju di Makassar Sulawesi Selatan. Tiba-tiba pohon berganti daun hijaunya menjadi daun putih, tanpak pada salah satu pohon yang telah diselimuti salju. Hujan saljur di makassar berawal pada tanggal 28 April 2007, hal ini membuat warga makassar panik, bukanya menghindar tetapi ramai-ramai menuju ke lokasi yang kena hujan salju.
READ MORE - HUJAN SALJU DI MAKASSAR

PEGAWAI KELURAHAN BARAYA MAKASSAR SALAH ALAMAT

Friday, May 11, 2007

Bermaksud baik seorang petugas dari Tim Pelopor Juma Bersih di Keluarahan Baraya pada Jumat (11/5/07), bermaksud mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi untuk membersihkan got di pekarangan rumah masing-masing. Mengajark masyarakat bersama membersihkan disekitar rumah masing-masing adalah hal yang sangat bagus untuk di lakukan. Tetapi satu hal yang harus di pahami oleh semua pihak bahwa Jumat bersih biasanya di lakukan di Kantor-Kantor oleh pegawai dan pimpinan. Tetapi untuk di kompleks sepertinya tidak pas untuk dilakukan Jumat bersih sebab jelas akan menggangu jadwal atau aktifitas bagi mereka yang telah bekerja, hal mana dituntut untuk segera ke kantor untuk ikut Jumat bersih atau terdapat tugas lain. Hal demikian jelas perlu dipikirkan bersama.
Dan satu hal lain yang kami tidak sempatik terhadap tindakan salah seorang petugas yang menggunakan cara-cara yang tidak sopan mengajak warga untuk berpartisipasi. Seharusnya seorang aparat dapat menjadi contoh yang baik.
1. Saran untuk semua pihak khusunya untuk Pemerintah Daerah sampai di tingkat Keluarahan, sebaiknya untuk kompleks atau pemukiman gotong royong untuk melakukan kebersihan dan lain-lain di lakukan pada hari minggu, mungkin sambil olah raga bersama setelah itu melakukan pemberishan bersama di sekitar rumah masing-masing.
2. Terlebih dahulu memberikan penyampaian kepada warga paling tidak 1 hari sebelumnya.
3. Melakukan koordinasi antar Keluarahan supaya pelaksanaan dilakukan secara serentak terutama pada daerah-daerah perbatasan.
4. Menghimbau kepada warga dengan cara yang proporsional, sehingga bisa berjalan dengan lancar.
Wassalam.
READ MORE - PEGAWAI KELURAHAN BARAYA MAKASSAR SALAH ALAMAT

Baca Koran Di Kamar Mandi

Tuesday, May 8, 2007


Pagi ini 8/5/07 karena tidak ingin terlambat ya sambil .... di kamar mandi baca koran. Berita menarik pagi ini resapel kabinet.
READ MORE - Baca Koran Di Kamar Mandi

Hj.A.Majdah Terpilih Rektor UIM

Monday, May 7, 2007

Rapat senat Universitas Islam Makassar yang dipimpin oleh sekretaris senat Dra.Hj.Zohra Nasaruddin, MS (Senin, 7/5/07) di Gedung C Kampus Universitas Islam Makassar berlangsung alot. Universitas Islam Makassar 6 Juni 2001 hingga kini telah mengalami pergantian Rektor sebanyak 4 kali. Dr.Ir.Hj.Madjadh Muhiddin Zain meperolehan suara terbanyak pada pemilihan Rektor yang di hadiri 25 dari 27 anggota senat Universitas Islam Makassar. A.Majdah yang sebelumnya menjabat Pembantu Rektor II mengantongi suara 18, menyusul Dr.Guntur Yusuf 3 suara, Prof.Dr.H.A.Baso Ronda 1 suara, Prof.Dr.Syamsuddin 1 suara dan Ir.A.Abdul Rahman Syafar tidak memperoleh suara.
Proses pemilihan berlangsung alot terutama ketika membahas kriteria dan syarat-sayarat untuk menjadi calon. Salah satu yang dipermasalahkan adanya calon yang diusulkan oleh Fakultas Sospol yang latar belakang pendidikanya tidak relefan. Pada akhirnya disepakati semua calon yang sebelumnya telah melalui seleksi dari Panitia Penjaringan lolos untuk dipilih, kecuali Ir.Musdalifah, MP yang satu hari sebelumnya telah mengajukan ke panitia pernyataan tertulis pengurudari dari dari pencalonan.
H.Abd.Majid Palloi mengungkapkan bahwa pilihan terhadap Ibu Majda adalah pilihan yang tepat karena beliau disamping memiliki integritas yang tinggi untuk mengabdi di UIM, beliau adalah "Ana To Panrita" (Anak Ulama), "De Namabela Manae".
Ibu A.Majda adalah anak dari K.H.Muhyiddin Zain salah satu pendiri Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali dan Rektor pertama Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU) di Sulawesi Selatan.
Saya sendiri adalah salah satu Anggota Senat mewakili Fakultas Agam Islam UIM yang ikut memilih. Siapa yang saya pilih ??????

READ MORE - Hj.A.Majdah Terpilih Rektor UIM

Asik Juga Main-Main Bikin Blog

Sunday, May 6, 2007

Ternyata bikin blog sampai lupa waktu. Banyak pekerjaan seharusnya dikerjakan pada hari libur, terbengkalai akibat asik belajar.
READ MORE - Asik Juga Main-Main Bikin Blog

Iseng Belajar Blog

Friday, May 4, 2007


Namaku Zahira Uwe-Uwe
Saya bukan orang arab, sekedar coba-coba pakai Jilbab
Saya kan masih kecil
Baju yang saya pakai pemberian pung Wardah waktu datang dari tana suci




READ MORE - Iseng Belajar Blog

5 Agustus 2002 Aku di Lahirkan

Wednesday, May 2, 2007

Suatu malam tepatnya di BTP Blok A, dasar BTP kota tapi masih ada yang pelihara sapi. Diawali rasa keinginan tahuan uwe lalu bertanya sama Bapak dan terjadilah dialog.

Uwe : Bapak kenapa itu sapi ada yang besar dan ada yang kecil ?
Bapak : Sapi yang besar mamanya dan yang kecil anaknya
Uwe : Kenapa pale tidak Tete itu anaknya ?
Bapak : Iya, anaknya tidak tete karena suda besar.

Kemdian uwe tanya lagi
Uwe : Apanya pale itu sapi di kepalanya ?
Bapak : Tandduknya Nak.
Uwe : Kenapa itu sapi ada yang ada tanduknya ada juga tidak ada.
Bapak : Yang ada tanduknya sapi besar dan ada yang tidak ada tanduknya sapi yang masih kecil.
Uwe : Kenapa pale itu sapi yang kecil tidak tete ?
Bapak : ?????????????
READ MORE - 5 Agustus 2002 Aku di Lahirkan

 
 
 
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online